Bagi yang punya blog dan ingin dibuat link tembusan silahkan tulis di chatbox juga bagi yang ingin memasang iklannya di blog ini.
Status Julian bulan Oktober :
Tentang Kuliah; Tugas kuliah kalo ga' dikerjain langsung sorenya bisa numpuk, dan 1 matkul seminggunya 1 bab, wow harus belajar ekstra...., mana kuis 8 soal 15 menit esei !!!! Keep Moving Forward, SEMANGAT !!!
Tanggal 16
Jam 14.00
Gladi kotor untuk upacara 17 Agustus di lapangan sepak bola
Tanggal 17
Jam 07.00 - selesai
1. Persiapan upacara 17 Agustus di lapangan sepak bola
2. Upacara 17 Agustus di lapangan sepak bola
Tanggal 23 -26 Agustus Propti Mahasiswa baru
Tanggal 23
Jam 13.00
Gladi kotor untuk upacara penerimaan siswa baru
Tanggal 24
Jam 07.00
1. Persiapan Upacara penerimaan siswa baru
2. Upacara penerimaan siswa baru
Jam 10.45
Perkenalan pimpinan dan fakultas di GSG
Tanggal 25
(Tempat di GSG)
Jam 07.00
1. Persiapan
2. Perkenalan lembaga legislatif
Jam 07.45
Perkenalan lembaga eksekutif
Jam 08.15
(waktu perkenalan 45 menit dalam 3 waktu)
1. Perkenalan UKM (no urutan 1 – 13)
(istirahat 15 menit)
2. Perkenalan UKM (no urutan 14 – 24)
3. Perkenalan UKM (no urutan 25 – 35)
Tanggal 26
Jam 07.30
Fungsi, proses pembelajaran, kode etik dan wawasan kebangsaan Perguruan Tinggi
(Istirahat 15 menit)
Jam 09.45
Perkenalan Jurusan, cakrawala bidang ilmu dan prospek dunia kerja.
Jam 11.00
Peraturan akademik, kalender akademik, sistem sks, dll.
(Istirahat hingga jam 13.00)
Jam 13.00
Kode etik dan tekhnik belajar di kampus
Jam 13.45
Perkenalan fasilitas jurusan
Tanggal 27
Jam 07.00
Perkenalan lembaga – lembaga jurusan masing – masing.
Jam 10.30
Pengumpulan tugas dan penetapan di fakultas
Tanggal 28
Jam 08.30
Kuliah umum bidang agama di GSG
Semoga jadwal ini dapat membantu teman – teman sekalian. Jika Jadwal di atas ada yang salah dan atau kurang mohon bantu admin memperbaikinya melalui e-mail, comment atau facebook terima kasih....
Meninggalkan jejak jejak nan indah penuh misteri...
Ada saja masalah yang memaksa mengikuti
Hanya dengan pikiran positif dan bersihnya hati
Semua batu sandungan itu sangat mudah diatasi
Bukanlah dengan menyerah dan terus menangisi
Ya, menangisi langkah yang telah hati hati meniti
Jalan yang terbentang kedepan masih menjadi misteri
Banyak audience bagaikan penyihir ahli
Menebak apa yang akan terjadi, lalu mengamini
Hingga menjadi infotainment gossip terkini
Menyulap fakta yang nyata dari jadulnya opini
Tak heran, para pemain beretika pun terpengaruhi
Pengaruh panasnya situasi akibat misteri...
Seakan tenggelam dalam luasnya samudera emosi
Yang ada di depan mata tak dapat lagi dicermati
Akibat air garam yang perih di mata membasahi
Terus ke palung laut bagi yang lelah menyelami
Terbawa derasnya arus terkubur hingga mati
Tebelenggu kaku terikat erat oleh sang misteri
Tak ada yang sadar perubahan apa yang tlah terjadi
Tak ada juga yang tahu apa yang bakal terjadi nanti
Apalagi tahu akan peristiwa yang akan mengakhiri
Semua terdiam membeku berusaha memaknai
Hingga siang dan malam terus menerus berganti
Tetap tak kan terbaca kegelapan yang penuh misteri...
Karena gelap menemani dunia, akankah aku berhenti
Adakah sekarang yang ingin pergi selamanya dari sini
Apakah harapan kebahagiaan tak dapat lagi diyakini
Semua hal tak ada kepastian dalam segala kondisi
Tapi semua itu yang membuat cerita ini tak bertepi
Seperti alam semesta terbentang yang penuh misteri
Kukira cerita misteri ini berawal dari mimpi
Yang bermula dari bakal buah ingin mencintai
Berharap bakal tumbuh menjadi bunga bahagia abadi
Yang berkelopak senyuman untuk bisa memberi
Menghasilkan manisnya madu yang saling mengasihi
Hipotesa sesaat dari setitik cahaya milik misteri
Cinta, saat melihat mereka yang ceria untuk memulai
Dengan selalu berpakaian semangat setiap hari
wajah dengan senyum mengembang tak henti
Itulah foto hidup mereka yang “wah” dari mengukir janji
Ingin bersama selalu dengan apapun untuk berkomunikasi
Awal aku menganggap hilangnya kata misteri
Terus didukung awal analisa yang menjadi nyata menjejali
Ditambah pertanyaan pertanyaan dari kanan dan kiri
Menanyakan apakah tengah dan atau pernah memiliki
Terjawab dari lisan polos ini kata “tidak” dengan santai
Dahi mengerenyit dan ditutup wajah wajah yang menertawai
Tertawa akan bodohnya diri ini atau akan adanya kata misteri...
Rasa penasaran memakai logikaku dengan santai
Tuk membaca pikiran setiap orang yang kutanyai
Muncul analisis analisis yang tak henti henti
Tak henti analisis apa yang biasa remaja alami
Yang katanya sekali terlibat takkan dapat kembali
Menyebalkan mendapat tantangan dari misteri
Cinta, manis dirasa, indah dilihat, senang dalam hati
Hal yang terasa nan bahagia yang pernah aku coba resapi
Luangkan waktu, berbincang bersama untuk saling mengerti
Yang kulihat, yang aku rasakan hingga berusaha ku pahami
Tertarik tentu, layaknya pertama cicipi manis lembutnya gulali
Haha senangnya, sepertinya kata cinta tidak mengandung misteri
Media apa pun digunakan untuk dapat saling mengabari
Tanyakan keadaan, kegiatan, janjian termasuk posisi
Apa pun dilakukan entah cemburu atau berusaha melindungi
Hidup begitu lengkap jika saling berbagi, dan saling melengkapi
Mungkin rasa kehilangan dalam hubungan ini yang ditakuti
Yang bisa saja terjadi dibalik tirai hitam misteri
Disisi lain, aku bertanya apa yang sedang mereka tangisi
Merasakan apa yang mereka rasakan karena aku ikut peduli
Dan yang kucoba pahami sebelumnya tak seperti yang aku cicipi
Ternyata inilah yang agama dan orang tua mencoba menasehati
Bukan tangis akan luka, tersakiti, kehilangan yang dicari
Akhirnya tipuan terungkap, cinta remaja sebuah misteri
Insan dalam cerita membuat keputusanya, Sudah terpatri
Yang tentunya tak ingin suatu saat nanti menyesali
Karena semua yang sudah terjadi takkan terulangi
Tak dapat marmer yang terpatri terhapus terganti
Jelas sudah bubur tak dapat menjadi nasi
Aarrrgh! Ingin rasanya menyalahkan misteri
Tak terasa sudah delapan belas tahun usiaku kini
Tak dapat kuputar semua film klasik dalam memori
Semua jejak jejak ku dan orang lain lakukan telah kupelajari
Ucapkan salam perpisahan masa kelam dan kucoba perbaiki
Walau waktu tlah melesat jauh, ku takkan berdiam diri hingga mati
Apapun yang kau tutupi, tak ada kata menyerah untuk misteri
Tak tau berapa banyak kata terima kasih yang harus kuucapkan lagi
Yang pernah mengenalku baik saudara, guru, teman yang menemani
Meramaikan jiwa yang dulu sangat tak berharga ini dalam sepi
Kalian yang nyalakan api sepanjang jalanku yang sunyi
Selalu terbayang wajah kalian, karena begitu berarti
Buatku berani bergulat dengan misteri
Thank you God for everything for me Strength which strengthen me Your light that enlightens me Affection which made me realize Generosity that enables me What heaven is still worth it for me
Kemauan diri tanpa batas mlengkapi Tersenyum bahagia memandangi harapan, tapi... buaian hidup yang indah tanpa tepi Itulah keadaan ego bernama mimpi
Hamparan putih, dimana diri kita berdiri ditengahnya. Melukis sendiri hingga sepinya putih berwarna warni mengundang keramaian di taman putih yang tlah menjadi pelangi. Hingga sampai tiba saatnya menemukan lukisan berwajahkan terjalnya permadani batu kecil tajam. Hingga hembusan angin getarkan tulang, buat diri terpaku ketakutan, kesedihan, hingga ramainya kawan berganti kegelapan.
Itu semua lukisan tangan kita sendiri, semua keadaan yang termuat dalam hari – hari.
....Itulah dunia
Sebenarnya tak ada kesedihan di dunia ini, yang ada hanya selalu tantangan. Tak ada rasa sakit, yang ada hanya tanggung jawab. Bukanlah penyesalan, melainkan sebuah awal melangkah. Dimana lukisan selanjutnya yang menceritakan permadani rumput, dahan – dahan berdaun, berterbangan kapas putih beratap biru. Dan kita hanya diam terduduk, takut melukiskan keadaan yang sepantasnya kita berada, dengan penuh keramaian.
Tumpahkan hijau diatas batu kerikil itu, ratakan lereng dengan tanganmu, bengkokkan angin itu hingga menghibur waktu, berikan tempat sang surya yang mengusir kegelapan. Semua itu awal langkah menyelesaikan tantangan buat kita bergerkak dari keterdiaman selama ini.
Dengarkan hati kalian menjerit meminta pembaharuan, rasakan sesuatu perlawanan pikiran yang meminta keadilan dan kebenaran, dan mata terpejam yang ingin melihat cahaya. Pernah lakukan semua itu ?! yakinkan pada diri melukiskan keindahan, keindahan yang benar, baru dan penuh cahaya.
Hingga temukan lukisan diri sebenarnya.....
Kemauan diri tanpa batas mlengkapi Tersenyum bahagia memandangi harapan, tapi... buaian hidup yang indah tanpa tepi Itulah keadaan ego bernama mimpi
Hamparan putih, dimana diri kita berdiri ditengahnya. Melukis sendiri hingga sepinya putih berwarna warni mengundang keramaian di taman putih yang tlah menjadi pelangi. Hingga sampai tiba saatnya menemukan lukisan berwajahkan terjalnya permadani batu kecil tajam. Hingga hembusan angin getarkan tulang, buat diri terpaku ketakutan, kesedihan, hingga ramainya kawan berganti kegelapan. Itu semua lukisan tangan kita sendiri, semua keadaan yang termuat dalam hari – hari. ....Itulah dunia
Sebenarnya tak ada kesedihan di dunia ini, yang ada hanya selalu tantangan. Tak ada rasa sakit, yang ada hanya terdiam. Bukanlah penyesalan, melainkan sebuah awal melangkah. Dimana lukisan selanjutnya yang menceritakan permadani rumput, dahan – dahan berdaun, berterbangan kapas putih beratap biru. Dan kita hanya diam terduduk, takut melukiskan keadaan yang sepantasnya kita berada, dengan penuh keramaian.
Tumpahkan hijau diatas batu kerikil itu, ratakan lereng dengan tanganmu, bengkokkan angin itu hingga menghibur waktu, berikan tempat sang surya yang mengusir kegelapan. Semua itu awal langkah menyelesaikan tantangan buat kita bergerkak dari keterdiaman selama ini.
Dengarkan hati kalian menjerit meminta pembaharuan, rasakan sesuatu perlawanan pikiran yang meminta keadilan dan kebenaran, dan mata terpejam yang ingin melihat cahaya. Pernah lakukan semua itu ?! yakinkan pada diri melukiskan keindahan, keindahan yang benar, baru dan penuh cahaya.