Rabu, 10 Maret 2010

Dunia

Kemauan diri tanpa batas mlengkapi
Tersenyum bahagia memandangi harapan, tapi...
buaian hidup yang indah tanpa tepi
Itulah keadaan ego bernama mimpi

Hamparan putih, dimana diri kita berdiri ditengahnya. Melukis sendiri hingga sepinya putih berwarna warni mengundang keramaian di taman putih yang tlah menjadi pelangi. Hingga sampai tiba saatnya menemukan lukisan berwajahkan terjalnya permadani batu kecil tajam. Hingga hembusan angin getarkan tulang, buat diri terpaku ketakutan, kesedihan, hingga ramainya kawan berganti kegelapan.
Itu semua lukisan tangan kita sendiri, semua keadaan yang termuat dalam hari – hari.
....Itulah dunia

Sebenarnya tak ada kesedihan di dunia ini, yang ada hanya selalu tantangan. Tak ada rasa sakit, yang ada hanya tanggung jawab. Bukanlah penyesalan, melainkan sebuah awal melangkah. Dimana lukisan selanjutnya yang menceritakan permadani rumput, dahan – dahan berdaun, berterbangan kapas putih beratap biru. Dan kita hanya diam terduduk, takut melukiskan keadaan yang sepantasnya kita berada, dengan penuh keramaian.

Tumpahkan hijau diatas batu kerikil itu, ratakan lereng dengan tanganmu, bengkokkan angin itu hingga menghibur waktu, berikan tempat sang surya yang mengusir kegelapan. Semua itu awal langkah menyelesaikan tantangan buat kita bergerkak dari keterdiaman selama ini.

Dengarkan hati kalian menjerit meminta pembaharuan, rasakan sesuatu perlawanan pikiran yang meminta keadilan dan kebenaran, dan mata terpejam yang ingin melihat cahaya. Pernah lakukan semua itu ?! yakinkan pada diri melukiskan keindahan, keindahan yang benar, baru dan penuh cahaya.

Hingga temukan lukisan diri sebenarnya.....
Kemauan diri tanpa batas mlengkapi
Tersenyum bahagia memandangi harapan, tapi...
buaian hidup yang indah tanpa tepi
Itulah keadaan ego bernama mimpi

Hamparan putih, dimana diri kita berdiri ditengahnya. Melukis sendiri hingga sepinya putih berwarna warni mengundang keramaian di taman putih yang tlah menjadi pelangi. Hingga sampai tiba saatnya menemukan lukisan berwajahkan terjalnya permadani batu kecil tajam. Hingga hembusan angin getarkan tulang, buat diri terpaku ketakutan, kesedihan, hingga ramainya kawan berganti kegelapan.
Itu semua lukisan tangan kita sendiri, semua keadaan yang termuat dalam hari – hari.
....Itulah dunia

Sebenarnya tak ada kesedihan di dunia ini, yang ada hanya selalu tantangan. Tak ada rasa sakit, yang ada hanya terdiam. Bukanlah penyesalan, melainkan sebuah awal melangkah. Dimana lukisan selanjutnya yang menceritakan permadani rumput, dahan – dahan berdaun, berterbangan kapas putih beratap biru. Dan kita hanya diam terduduk, takut melukiskan keadaan yang sepantasnya kita berada, dengan penuh keramaian.

Tumpahkan hijau diatas batu kerikil itu, ratakan lereng dengan tanganmu, bengkokkan angin itu hingga menghibur waktu, berikan tempat sang surya yang mengusir kegelapan. Semua itu awal langkah menyelesaikan tantangan buat kita bergerkak dari keterdiaman selama ini.

Dengarkan hati kalian menjerit meminta pembaharuan, rasakan sesuatu perlawanan pikiran yang meminta keadilan dan kebenaran, dan mata terpejam yang ingin melihat cahaya. Pernah lakukan semua itu ?! yakinkan pada diri melukiskan keindahan, keindahan yang benar, baru dan penuh cahaya.

Hingga temukan lukisan diri sebenarnya.....

(Random) Firman Allah :

 

About Me

Foto saya
Melangkah selalu,lakukan yang terbaik saat ini dan lihat hasilnya ^ ^. Semoga kita dapatkan yang kita inginkan.

Follow

Komentar...


Chat

Mystery © 2010 - Sponsored by |Blogger|Picasaweb| - Template Black Nero Edited by Julian